BacaJuga: Rabiah Al-Adawiyah, Sufi Perempuan Peletak Dasar Mazhab Cinta Adapun Rabah Al-Qaysi adalah suami shaleh yang kerap melaksanakan ibadah haji. Ia menghadiahkan pahala hajinya untuk Rasulullah, sepuluh sahabat rasul, kedua orang tuanya, dan sisanya untuk umat Islam.
- Kata Kata Bijak Islami Rabiatul Adawiyah Pilihan Terbaik - Inilah beberapa Syair dan kata kata bijak islami Rabiatul Adawiyah yang mengumandangkan cinta mulia-nya kepada Tuhan yang maha esa. beliau adalah tonggak agung dalam perkembangan dan kemajuan dunia sufisme yang menandai era baru dalam tradisi spiritualisme islam. Syair-nya mempengaruhi hampir semua tokoh sufi generasi selanjutnya, hingga mencapai ketenaran bahkan sampai ke dunia barat, dan menjadi topik pembahasan yang tetap mengundang peminat untuk mengulas-nya. Google image Kata Kata Bijak Islami Rabiatul Adawiyah Pilihan Terbaik Baiklah sahabat sajian kami kali ini akan dibungkus sangat menarik dengan mengkaji serta merenungi untaian syair kata kata bijak islami tentang kehidupan dari seorang tokoh sufi yang amat begitu mulia dan akan terus menarik bagi siapa-pun untuk mengkaji-nya lebih dalam. Karena beliau adalah wanita sekaligus tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah islam. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa bukan lagi tindakan untuk mencari surga maupun menghindari neraka, tapi karena cinta yang tulus ikhlas. Kebesaran dan keagungan Tuhan pun bukan lagi kekuatan yang amat sangat menakutkan, tapi keindahan yang bersifat abadi. Puncak dari kebahagiaan dan keindahan bagi batin manusia, tidak lain dan tidak bukan adalah ketika mampu menjangkau dan mengalami keindahan cinta sang Ilahi. Selamat membaca untaian kata kata bijak yang merupakan syair Rabiatul Adawiyah.... silahkan disimak. Kata Kata Bijak Islami Rabiatul Adawiyah Pilihan Terbaik 1 Tuhan-ku Tenggelamkan aku di dalam cinta-Mu Hingga tak ada sesuatu pun menganggu-ku dalam jumpa-Mu Tuhan-ku Bintang-gemintang berkelap-kelip Manusia terlena dalam buai tidur yang lelap Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup Tuhan-ku Demikian malam pun berlalu dan siang pun datang Aku menjadi resah gelisah Apakah persembahan malam-ku Kau terima hingga aku berhak mereguk bahagia Ataukah Kau tolak, hingga aku dihimpit duka Demi kemahakuasaan-Mu Inilah yang akan selalu kulakukan Selama Kau beri aku kehidupan Andai Kau usir aku dari pintu-Mu Aku tak akan pergi berlalu Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu 2 Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena takut neraka.. bukan pula karena mengharap masuk surga.. Tetapi aku mengabdi, karena cintaku pada-Nya Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku didalamnya Dan jika aku menyembah-Mu, karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi padaku 3 Ya Allah semua jerih payah-ku, dan semua hasrat-ku di antara segala kesenangan-kesenangan di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau, Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan adalah untuk berjumpa dengan-Mu begitulah hal nya dengan diriku seperti yang telah Kau katakan Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki 4 Wahai Allah Apa saja yang akan Kau karuniakan kepadaku berkenaann dengan dunia berikanlah kepada mereka yang memburunya Dan apa saja kebaikan yang akan Kau karuniakan kepada-ku berkenaan dengan akhirat berikanlah kepada hamba-Mu yang beriman karena aku hanya mengharapkan kasih-Mu Tuhan 5 Pernikahan itu memang penting bagi siapapun yang mempunyai pilihan adapun aku tidak mempunyai pilihan untuk diriku aku adalah milik Tuhan ku dan dibawah perintah Nya aku tidak mempunyai apa-apa pun 6 Kekasihku tidak menyamai kekasih yang lain bagaimanapun juga Tidak selain Dia didalam hatiku kekasihku gaib dalam penglihatanku dan pribadi ku sekalipun Akan tetapi Ia tidak pernah gaib dalam hatiku walau sedetik pun 7 Wahai Tuhan ku Apakah engkau akan membakar hati yang mencintai-Mu lisan yang menyebut-Mu dan hamba yang takut kepada-Mu? 8 Bila waktu ini berakhir bila esok mata terpejam dan bila Allah memanggil untuk kembali. Lekaslah. Lekaslah kau hampiri cintamu itu, Dia menunggumu dalam keridhoan 9 Jika dihadapan-mu itu adalah kabah engkau pasti lupa akan dunia.... Dan jika dihadapan-mu itu adalah Allah maka engkau akan lupa segala-galanya. Kecuali hanya Dia... Itulah cinta hakiki.. 10 Saat hidup dalam kebimbangan, gelisah tak bertepi, kemana langkahmu akan pergi? Wahai Dzat Maha Tinggi, sesalku tiada ku hampiri Engkau dalam setiap langkahku, Ampunilah aku dan rengkuhlah aku dalam buaian kesucian-Mu.. 11 Alangkah buruknya, Orang yang menyembah Allah Lantaran mengharap surga Dan ingin diselamatkan dari api neraka Seandainya surga dan neraka tak ada Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya? Aku menyembah Allah Lantaran mengharap ridha-Nya Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya Sudah cukup menggerakkan hatiku Untuk menyembah-Mu 12 Ya Allah Aku berlindung pada Engkau Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau Dan dari setiap hambatan Yang akan menghalangi ku mengabdi kepada Mu 13 Ya Tuhan Tenggelamkan diriku ke dalam lautan Keikhlasan mencintai-Mu Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku Selain berdzikir kepada-Mu Sungguh Syair-syair yang sangat indah bukan? Terkadang wanita memang sangat luar biasa. Bagi kalian yang ingin memahami wanita yang sebenar-nya dan tentunya memperlakukan mereka dengan selayak-nya silahkan baca ulasan kami yang tak kalah menarik berikut ini Kata Kata Bijak Islami Tentang Wanita Solehah Update Terbaru yang telah kami publish sebelum-nya. Demikian-lah syair dan doa yang indah dari seorang sufi, Rabiatul adawiyah dalam penggambarannya akan kecintan-nya yang sangat mulia kepada Tuhan. Untuk anda yang ingin mendapatkan informasi terbaru mengenai Kata Bijak, Kata Bijak Bahasa Inggris dan Artinya, serta Kata Bijak Islami Kunjungi terus Situs Sekian dan terimakasih sudah berkunjung.
Download& View Rabiah Al Adawiyah as PDF for free. More details. Words: 1,046; Pages: 4; Preview; Full text; Kata Bijak - Kata Cinta. ( Mahabbah - Rabiatul Adawiyah / Sufi ) 18 April 2009 Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam.
RABIAH Al-Adawiyah membuat banyak syair tentang cinta kepada Allah atau mahabbatullah. Sejumlah ulama pun terinspirasi dari syair Rabiah Al-Adawiyah. Berikut 10 syair Rabiah Al-Adawiyah. Syair-syair Rabiah Al-Adawiyah tersebut dikutip dari berbagai para ulama. Syair pertama Rabiah Al-Adawiyah Jika aku menyembah-Mu karena takut api neraka-Mu bakarlah aku di dalamnya Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga-Mu haramkanlah aku daripadanya Namun jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu jangan palingkan wajah-Mu dariku Syair kedua Rabiah Al-Adawiyah Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu hingga tak ada satu pun yang menggangguku dalam menjumpai-Mu Bintang gemintang berkelip-kelip manusia terlena dalam buai tidur lelap pintu-pintu istana pun telah rapat Tuhanku, malam telah berlalu dan siang segera menampakkan diri aku gelisah apakah amalanku Engkau terima sehingga aku merasa bahagia ataukah Engkau tolak sehingga aku merasa bersedih Baca juga Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Demi ke-Maha Kuasaan-Mu inilah yang aku akan lakukan selama Engkau beri aku hayat Sekiranya Engkau usir dari depan pintu-Mu aku tidak akan pergi karena cintaku kepada-Mu telah memenuhi hatiku Syair ketiga Rabiah Al-Adawiyah Alangkah buruknya orang yang menyembah Allah lantaran mengharap surga dan ingin diselamatkan dari api neraka Seandainya surga dan neraka tak ada apakah engkau tidak akan menyembah-Nya? Aku menyembah Allah lantaran mengharap rida-Nya nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya sudah cukup menggerakkan hatiku untuk menyembah-Mu Syair keempat Rabiah Al-Adawiyah Ilahi, sesudah aku mati masukkanlah diriku ke neraka dan jasmaniku memenuhi seluruh ruangan neraka Dengan begitu tidak ada orang lain yang dapat dimasukkan ke sana Syair kelima Rabiah Al-Adawiyah Kau bermaksiat kepada Tuhan namun kau mengungkapkan cinta hal ini sungguh mengherankan Andai cintamu benar niscaya kau menjadi hamba yang taat karena pecinta itu sungguh taat kepada kekasihnya Syair keenam Rabiah Al-Adawiyah Ilahi, segala upaya keinginanku, kesibukanku, dan kesenanganku di dunia ini hanya untuk mengingat-Mu Dan segala hal yang akan datang di akhirat nanti hanyalah untuk menemui-Mu Inilah diriku yang sebenarnya sebagaimana yang telah kunyatakan sekarang perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki Syair ketujuh Rabiah Al-Adawiyah Aku mencintai-Mu dengan dua macam cinta Cinta karena diriku dan cinta karena Engkau layak dicinta Dengan cinta karena diriku Kusibukkan diriku dengan mengingat-ingat-Mu selalu dan bukan selain-Mu Baca juga Sajak Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Bagian II Sedangkan cinta karena Engkau layak dicinta Di sanalah Kau menyingkap hijab-Mu agar aku dapat memandang-Mu Namun, tak ada pujian kepada diriku Segala pujian hanya untuk-Mu Syair kedelapan Rabiah Al-Adawiyah Semua menyembah-Mu karena takut neraka Mereka menganggap keselamatan darinya sebagai bagian untung melimpah Atau mereka menempati surga Lalu mendapatkan istana dan meminum air Salsabila Bagiku tidak ada bagian surga dan neraka aku tidak menginginkan atas cintaku imbalan pengganti Syair kesembilan Rabiah Al-Adawiyah Aku mengabdi kepada Tuhan bukan kerena takut kepada neraka bukan pula karena ingin masuk surga namun aku mengabdi karena cintaku kepada-Nya Syair kesepuluh Rabiah Al-Adawiyah Ya Allah, apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di dunia ini berikanlah kepada musuh-musuh-Mu Dan apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di akhirat nanti berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu Karena Engkau sendiri cukuplah bagiku OL-14
LihatFoto . Wikipedia Commons. Al-Farabi seroang Filsuf dan negarawan Muslim yang berpengaruh. Dinasti Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang berkuasa setelah meninggalnya Nabi Muhammad, menggantikan Khulafaur Rasyidin.. Pendiri dari dinasti ini adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I, yang pemerintahan keturunannya berlangsung selama sekitar 3,5 abad.
Karena berwajah cantik dan memiliki tubuh indah, tak jarang Rabi’ah pun turut menjadi penari penghibur di acara pesta pora yang diadakan majikannya. JERNIH—Berbilang dari esa, mengaji dari alif, sebuah pepatah lama mengatakan. Selalu ada awal untuk segala sesuatu. Sebelum mencapai derajat kezuhudan yang terkenal melampaui ruang dan waktu, hingga sampai kepada kita semua hari ini, kehidupan Rabi’ah Al-Adawiyah banyak menderita penderitaan dan kemalangan. Sejak kanak-kanak hidup miskin, belum lagi menginjak usia dewasa, perempuan bernama asli Ummul Khair itu harus berpisah dengan sang ayah, Ismail, untuk selama-lamanya. Karena kebutuhan, Rabi’ah terpaksa harus bekerja sebagai pembantu kepada saudagar kaya yang berperilaku lalim. Malangnya, ia pun sering menjadi mangsa nafsu setan tuannya itu. Bukan sekali dua Rabi’ah menerima pukulan dan deraan manakala menolak melayani. Karena cantik dan memiliki tubuh indah, tak jarang Rabi’ah pun turut menjadi penari penghibur di acara pesta pora yang diadakan majikannya. Namun, kehidupan Rabi’ah berubah, berawal dari sebuah perjumpaan. Usai menari, seorang ulama sufi tak dikenal mendekati Rabi’ah al-Adawiyah. Ia pun berbisik pelan tentang kehidupan kekal dan abadi setelah ini. Diingatkanya pula akan keberadaan Tuhan yang Maha Kuasa serta perjumpaan setiap hamba kepada-Nya tanpa membawa apa pun kecuali perbuatannya sewaktu di dunia. Teguran itu menyadarkan Rabi’ah al-Adawiyah dari tidur panjangnya selama ini. Saban hari direnunginya perkataan sufi itu. Hingga akhirnya Allah meniupkan Nur Ilahi ke lubuk hatinya yang paling dalam. Sepenuh tekad, Rabi’ah berjanji tidak akan mengulangi lagi segala jenis laku maksiat yang pernah ia lakukan, meski terpaksa. Rabiah bahkan siap menanggung siksaan demi siksaan untuk tetap konsisten istiqomah pada sikapnya. Kini ia menapaki terminal pertama dalam ajaran tasawuf, yaitu taubat nasuha, sembari dibarengi membersihkan hati dari noda lahir dan batin. Walaupun berulangkali tubuhnya dihajar hingga babak belur dan siksaan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Namun, semuanya ia terima. Sama sekali tiada satu pun bujukan majikannya mampu mempengaruhi keimanannya yang kini tegak, berdiri kokoh. Akibat sikapnya yang tegas, Rabi’ah al-Adawiyah dijebloskan ke dalam gudang kumuh penuh kotoran. Tapi, ia justru amat bersyukur, karena dengan begitu ia bisa leluasa beribadah dan bermunajat kepada Allah sampai pagi tiba. Tiap kali kerinduannya kepada Allah membuncah tak terbendung, ia pun menyenandungkan munajat-munajat sarat makna. Sejarah mencatat beberapa syair yang memilukan dan menyentak hati setiap pecinta itu “Ilahi. Sesudah aku mati. Masukkanlah diriku ke dalam neraka. Dan jasmaniku memenuhi seluruh ruangan neraka. Sehingga tidak ada orang lain yang dapat dimasukkan kesana.” “Ilahi. Bilamana aku menyembah-Mu karena takut neraka, jadikanlah neraka kediamanku. Bilamana aku menyembah-Mu karena gairah nikmat surga. Maka tutuplah pintu surga selamanya untukku… Tetapi, bila diriku menyembah-Mu karena Dikau semata. Maka jangan larang diriku untuk menatap keindahan-Mu yang abadi…” “Ilahi, apa pun yang Engkau karuniakan kepadaku di dunia ini, berikanlah kepada musuh-musuh-Mu. Dan apa pun yang Engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti, berikanlah kepada kekasih-kekasih-Mu, karena Engkau sendiri cukuplah bagiku.” “Ilahi, segala upaya keinginanku, kesibukanku dan kesenanganku di dunia ini adalah hanya untuk mengingat-Mu. Dan segala hal yang akan datang di akhirat nanti hanyalah untuk menemui-Mu. Inilah diriku yang sebenarnya, sebagaimana yang telah kunyatakan ; sekarang, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki.” “Aku mengenal cinta Sejak aku mengenal cinta-Mu Hatiku telah terkunci bagi selain-Mu Aku selalu siap mendesahkan nama-Mu Duhai, kau Yang Melihat Seluruh rahasia-rahasia setiap hati Sedang aku yang tak bisa menatap wajah-Mu” “Duhai kegembiraanku Duhai rinduku, Duhai tambatan hatiku Duhai manisku, Duhai Nyawaku, duhai Dambaanku Engkaulah Ruh Jiwaku, Engkaulah Harapanku Engkaulah Manisku Rasa Rinduku kepada-Mu adalah nafasku” “Duhai Engkau, andai aku tanpa-Mu, Duhai hidupku, Duhai Manisku Aku tak kan menyusuri jalan terbentang di pelosok negeri-negeri Oh. Betapa banyak anugerah, kenikmatan dan pertolongan-Mu” “Tetapi kini cinta-Mu lah dambaanku, dan keindahanku Dan pandangan Mata-Mu kepadaku adalah dahagaku Tanpa-Mu hidupku tak bergairah Bila Engkau rela, Duhai dambaan jiwaku” “Aku mencintai Mu dengan dua cinta Cinta karena hasrat diriku kepada-Mu Dan cinta karena hanya Engkau yang patut dicinta Dengan Cinta hasrat, aku selalu sibuk menyebut nama-Mu Dengan Cinta karena Diri-Mu saja, Dan tidak yang lain Itu karena aku berharap Engkau singkapkan Tirai Wajah-Mu Biar aku bisa menatap-Mu seluruh Tak ada puja-puji bagi yang ini atau yang itu Seluruh puja-puji untuk-Mu saja” Rabi’ah al-Adawiyah wafat di usianya yang ke-86. Basrah adalah tempat dirinya lahir dan dikebumikan. Ketika di pembaringan, dia menolak segala jenis pengobatan dari siapa pun. Yang ia butuhkan hanya penerimaan dari Allah SWT akan shalat dan amal ibadahnya. Fariduddin Aththar menulis, sebelum mangkat menjumpai Sang Kekasih, di pembaringannya Rabi’ah berkata,”Mohon pergilah dulu kalian semua dari sisiku. Kosongkanlah ruangan ini khusus untuk Baginda Rasulullah SAW,” kata dia meminta. Maka semua yang melayat pun beranjak keluar dari kediaman Rabi’ah. Sejurus kemudian, mereka semua mendengar suara dari dalam rumah. “Wahai jiwa-jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!” QS al-Fajr 27-28. Dengan rasa penasaran, orang-orang bergegas kembali masuk ke dalam rumah. Namun, mereka mendapati bahwa Rabi’ah al-Adawiyah telah berpulang dengan damai. [dsy]
diciptakanoleh rabi’ah al adawiyah baik berupa larik syair ataupun ucapannya yang berhubungan tentang rasa cintanya kepada allah memang sangat menunjukan dan membuktikan bahwa cintanya hanya untuk allah' 'syair cinta rabiah al adawiyah lantunan kata october 5th, 2018 - syair cinta rabiah al adawiyah ya allah apa pun yang akan engkau karuniakan
Sebagaimanakisah yang termaktub dalam kitab Duratun Nashihin, diceritakan Hasan Al-Bashri bertanya terlebih dulu kepada Rabiah Al Adawiyah. "Wahai Rabiah, pilihlah salah satu dari kami untuk menjadi suamimu. Karena nikah itu merupakan sunnah Nabi SAW, " kata Hasan.
Katakata cinta kepada Tuhan. Banyak tokoh islam yang membuat syair tentang cinta. Misalnya syair Rabiah Al Adawiyah, Jalaludin Rumi, dan para ulama lainnya. Dengan membacanya, kamu akan menemukan definisi cinta baik kepada Tuhan dan makhluk-Nya yang sarat akan makna. 1.
Rabiah bin Ismail al-Adawiyah al-Bashriyah al-Qaisiyah hidup pada abad kedua hijriyah, lahir di Bashrah (Irak) pada tahun 714 M dan wafat pada tahun 801 M, sumber lain menyebutkan wafat pada tahun 796 M di kota tersebut. Andai kata aku mengabdi-Mu hanya karena mengejar masuk ke dalam surga-Mu, jangan beri aku surga. Tapi wahai Tuhanku
6gr6Wnm. e5krs89cyf.pages.dev/314e5krs89cyf.pages.dev/153e5krs89cyf.pages.dev/705e5krs89cyf.pages.dev/937e5krs89cyf.pages.dev/146e5krs89cyf.pages.dev/526e5krs89cyf.pages.dev/571e5krs89cyf.pages.dev/163e5krs89cyf.pages.dev/161e5krs89cyf.pages.dev/903e5krs89cyf.pages.dev/768e5krs89cyf.pages.dev/593e5krs89cyf.pages.dev/345e5krs89cyf.pages.dev/698e5krs89cyf.pages.dev/9
kata kata rabiah al adawiyah